Penyelenggaraan RiTECH EXPO tahun 2019 merupakan bagian dari peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (HAKTEKNAS) yang ke-24. RiTECH EXPO kali ini diselenggarakan di Denpasar, Bali, oleh Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti), Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (KEMENKOPMK), Kemenko Bidang Kemaritiman RI, Pemprov Bali, dan Pemkot Denpasar serta didukung oleh Kominfo, Kemenperin, BPPT, dan lainnya. Pada event yang diselenggarakan dari tanggal 25 – 28 Agustus tersebut, terdapat beberapa kegiatan lain yang diselenggarakan diantaranya adalah gerak jalan sehat, kegiatan ilmiah, malam apresiasi, dan acara puncak.
Dalam kesempatan ini, TSM turut diundang untuk berpartisipasi dalam gelaran RiTECH EXPO tepatnya untuk mengisi booth produk unggulan (eye catching). Produk-produk yang ditampilkan pada booth tersebut merupakan produk buatan Indonesia yang telah diakui kecanggihan teknologinya dan manfaat produknya. Kali ini, TSM menampilkan produk unggulannya yaItu QREDC dan Modem NBIOT. Pengunjung yang datang terlihat antusias untuk mengetahui lebih jauh terkait produk-produk tersebut. Dalam pameran ini, pengunjung yang datang rata-rata berasal dari pelaku IKM, pegawai pemerintah daerah, akademisi, mahasiswa, siswa SMK, dan masyarakat umum.
Selain menampilkan booth, pada acara pembukaan kegiatan ilmiah, TSM juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) bersama dengan BPPT dan Ristekdikti. MoU tersebut terkait kerjasama untuk membangun pusat riset dan pengembangan nasional teknologi maju dalam bidang TIK. Tujuan dari pembuatan pusat riset tersebut yaitu untuk mendukung Indonesia dalam memasuki era industri 4.0. Sementara itu, ruang lingkup MoU meliputi peningkatan kedaulatan teknologi nasional dan pengembangan pusat riset untuk teknologi maju di bidang TIK, pemetaan kebutuhan industri TIK dengan ketersediaan teknologi dalam negeri, peningkatan kerjasama dengan institusi pendidikan nasional dan internasional, kerjasama industri nasional dan internasional, serta pertukaran informasi dan tenaga ahli. Kedepannya, diharapkan pusat riset tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal sehingga tujuan pembuatannya dapat tercapai.